Mempertunjukan sulap di depan seseorang mungkin menjadi suatu hal wajib yang harus dilakukan oleh semua pesulap. Tetapi menurut saya, membuat seseorang mau melihat permainan sulap atau membuat orang mau melihat sebuah pertunjukan sulap itu lebih sulit dibandingkan ketika seorang pesulap harus secara tiba – tiba diminta untuk memperlihatkan permainan sulap di depan seseorang yang baru saja dikenal. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena tingkat ketertarikan seseorang terhadapp sulap itu tidak sama. Jangan pernah berpikiran bahwa semua orang pasti menyukai sulap, dan apa pun permainan yang Anda bawakan mereka pasti akan terpukau. Jadi, bagaimana cara “merayu” seseorang agar mau diajak untuk bermain sulap? Simak beberapa tips dari saya yang saya yang telah saya rangkum dari pengalaman saya berikut.
Seperti yang tadi telah saya jelaskan, bahwa tingkat ketertarikan orang terhadap sulap tidaklah sama. Ada orang yang sangat antusias jika melihat sebuah pertunjukan sulap, ada orang yang biasa – biasa saja, ada orang yang sama sekali tidak tertarik, dan bahkan ada orang yang tertarik melihat pertunjukan sulap hanya untuk “menghancurkan” pertunjukan tersebut, atau yang biasa disebut dengan “Hackler”. Ketika Anda akan mengajak seseorang yang tidak Anda kenal untuk bermain sulap, mungkin hanya ada sebagian kecil orang yang mengatakan “Ya” ketika Anda tanya “Mau lihat saya bermain sulap?” atau “Suka dengan permainan sulap?”. Untuk mengurangi kemungkinan orang yang Anda ajak untuk bermain sulap mengatakan “Tidak” Anda harus pandai berbasa basi. Saya akan mencontohkan sebuah skrip ketika akan mengajak seseorang untuk bermain sulap.
“Halo permisi, lagi santai nggak?”
“Iya nih.. ada apa ya?”
“Boleh gabung?”
Disini jika mereka atau dia tidak mengijinkan Anda untuk bergabung, lebih baik Anda mencari tempat yang lain, tetapi jika mereka atau dia mengijinkan Anda untuk bergabung, lanjutkan pembicaraan Anda.
“Eh, tau nggak beberapa waktu yang lalu ada tanggal cantik? 12 – 12 – 12” sambil mengeluarkan satu pak kartu.
“Iya tahu, tanggal lahir saya juga 12 – 12 tuh.” Akan semakin menarik jika Anda mendapatkan jawaban seperti itu dari mereka. Kemudian lanjutkan percakapan Anda.
“Wah kebetulan banget, tau nggak ini apa?” Anda perlihatkan satu pak kartu yang Anda bawa.
“Kartu remi kan?”
“Iya ini kartu remi. Gini ceritanya, ada sebuah misteri yang menyangkut dengan kartu remi sama tanggal 12 – 12 – 12 itu.”
“Masa sih?”
Jika mereka semakin penasaran, lanjutkan basa basi Anda, tetapi jika mereka terlihat tidak begitu tertarik dengan cerita dari Anda ada baiknya langsung saja Anda mulai permainannya.
Anda sebagai pesulap dituntut untuk bisa kreatif membuat sebuah presentasi yang menarik dan membuat orang menjadi penasaran dan INGIN MELIHAT apa yang akan Anda lakukan dengan satu pak kartu remi tersebut. Dengan demikian secara tidak langsung Anda sudah bisa membuat seseorang mau melihat pertunjukan Anda tanpa mengatakan bawha Anda akan mengajak mereka untuk bermain sulap. Walaupun contoh skrip di atas terlihat “sok akrab” dengan penonton, tapi tentu jauh lebih baik dan akan lebih berhasil dibandingkan dengan hanya mengatakan “Hai, mau main sulap nggak?” atau tiba – tiba Anda datang kemudian mengatakan “Halo, apa kabar, nama saya bla bla bla bla... Saya punya satu pak kartu disini, ambil satu kartu”.
2. Jangan Pernah MEMAKSA
Apa yang Anda rasakan ketika Anda sedang tidak mood belajar, tapi tetap dipaksa untuk belajar? Tentu Anda menjadi semakin malas untuk belajar, bukan? Hal ini juga akan terjadi jika Anda memaksa seseorang untuk melihat permainan sulap Anda. Seperti yang telah saya jelaskan di poin 1 tadi, jika orang tersebut mengijinkan Anda untuk bergabung maka bergabunglah, tetapi jika tidak jangan paksakan diri Anda untuk tetap bergabung dan bermain sulap dengan orang tersebut. Mungkin Anda sebagai pesulap bisa memaksa seseorang untuk memilih sesuatu yang Anda inginkan, atau yang disebut dengan metode forcing. Tetapi untuk “memaksa” seseorang agar mau melihat Anda bermain sulap, akan terasa sulit sekali dan lebih sulit dari metode forcing apapun. Contoh skrip pada poin 1 tadi sebenarnya hampir sama dengan metode forcing. Orang tersebut tidak sadar bahwa sebenarnya Anda memaksa dia untuk melihat apa yang Anda lakukan, dalam hal ini mengajaknya bermain sulap. Tetapi disini saya tekankan lagi, jika orang yang Anda ajak sudah dengan jelas mengatakan “TIDAK”, itu berarti orang tersebut benar – benar tidak mau melihat permainan sulap Anda. Kata “TIDAK” sudah sangat jelas dan sangat bisa Anda pahami bahwa orang tersebut tidak bersedia untuk menjadi penonton Anda.
3. Lihat Situasi dan Kondisi
Selain kedua poin penting di atas, satu hal lagi yang harus Anda perhatikan adalah Anda harus pandai memilih siapa yang sekiranya layak dan mau Anda ajak bermain sulap dan juga dimana tempat Anda harus bermain. Tentu sangat tidak mungkin jika Anda tiba – tiba mendatangi sekumpulan orang berdasi yang sedang serius berdiskusi di salah satu meja di sebuah café, kemudian Anda mengatakan “Lagi sibuk nggak nih?”. Jika mereka ternyata memang sedang tidak sibuk, beruntunglah Anda. Tetapi jika mereka ternyata sedang rapat, apa mau di kata? Segeralah meminta maaf dan cari tempat lain.
Ketika Anda ingin mengajak seseorang untuk bermain sulap, pelajari dan perhatikan terlebih dahulu situasi lingkungan di sekitar orang yang akan Anda ajak bermain. Perhatikan juga mimik atau ekspresi wajah dari orang yang Anda ajak bermain. Apakah orang tersebut sedang dalam kondisi yang ceria, sedih, atau sedang marah. Selain itu berpengaruh besar dengan mau atau tidaknya orang tersebut ketika Anda ajak untuk bermain sulap, hal tersebut juga bisa Anda manfaatkan untuk memilih routine apa yang akan Anda mainkan pada orang tersebut. Apakah mereka sendiri, berdua, bertiga, berempat, apakah mereka sedang sedih, atau bahagia. Sebagai seorang pesulap, Anda harus bisa memahami kondisi lingkungan dan orang yang akan menjadi penonton Anda.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar